Ketindihan atau sleep paralysis adalah pengalaman yang terjadi di mana seseorang terbangun dari tidur namun tidak dapat bergerak atau berbicara selama beberapa waktu. Sleep paralysis biasanya disertai dengan sensasi tekanan di dada atau perasaan adanya kehadiran sosok yang menakutkan di sekitar individu yang mengalami ketindihan. Pada kesempatan kali ini American Pillo akan memberikan penyebab dan tips mengatasi ketindihan!
Penyebab Ketindihan atau Sleep Paralysis
Penyebab pasti dari sleep paralysis masih belum diketahui hingga saat ini. Studi telah menganalisis data untuk menentukan faktor yang meningkatkan risiko mengalami sleep paralysis, dan hasilnya bervariasi antar individu. Namun dari hasil yang bervariasi tersebut, terdapat beberapa kesamaan faktor yang terlibat dalam timbulnya sleep paralysis:
1. Gangguan Tidur
Sleep paralysis terjadi saat ada gangguan dalam peralihan fase tidur, terutama saat seseorang melewati fase tidur REM (Rapid Eye Movement). Saat tidur, REM dan otak aktif tetapi otot-otot tubuh tetap dalam keadaan rileks untuk mencegah gerakan yang terjadi saat bermimpi. Gangguan pada fase ini mengakibatkan otot-otot tubuh masih dalam keadaan rileks (posisi tidur) ketika otak sudah melewati masa tidur.
2. Kurang Tidur atau Pola Tidur yang Tidak Teratur
Pola tidur yang tidak teratur atau kurang tidur bisa meningkatkan risiko mengalami sleep paralysis. Orang dengan siklus tidur-bangun yang terganggu oleh jet lag atau jadwal kerja shift mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami sleep paralysis.
3. Stress dan Gangguan Kecemasan
Stres berlebihan dan kecemasan juga bisa menjadi pemicu sleep paralysis.
Cara Mengatasi Ketindihan atau Sleep Paralysis
Meskipun ketindihan membuat beberapa orang takut, ketindihan umumnya tidak berbahaya dan bisa diatasi dengan beberapa langkah:
1. Memperbaiki Pola Tidur
Penting untuk menjaga pola tidur yang teratur. Cobalah untuk tidur pada waktu yang sama setiap malam dan pastikan Sahabat mendapatkan cukup waktu tidur yang berkualitas.
2. Mengurangi Stress
Berbagai teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan dapat membantu mengurangi stres yang bisa menjadi pemicu sleep paralysis.
3. Mengubah Kebiasaan Tidur
Tidur dalam posisi terlentang dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap Sleep Paralysis karena posisi ini cenderung menyebabkan gangguan pernapasan. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa posisi tidur miring dapat mengurangi kemungkinan terjadinya Sleep Paralysis.
4. Konsultasi dengan Ahli Kesehatan
Jika sleep paralysis terjadi secara berkala dan mengganggu kehidupan sehari-hari, Sahabat bisa mengkonsultasikannya dengan dokter atau ahli tidur. Mereka dapat membantu mengevaluasi apakah ada gangguan tidur lainnya yang mendasarinya dan memberikan saran yang sesuai untuk mengobatinya.